Berapa jumlah penyandang disabilitas di kabupaten Bantul,
belum dapat diketahui secara pasti. Namun berdasarkan sensus penduduk tahun
2008 di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada 39,091 penyandang
disabilitas di DIY. Dan dari 39,091 difabel di DIY, 8,471 berada di kabupaten
Bantul. Demikian data menurut Dinas Sosial Propinsi DIY.
Sebenarnya data tersebut di atas, kurang valid mengingat
belum adanya pemahaman yang sama pada beberapa kalangan tentang definisi
penyandang disabilitas (difabel). Dan seringkali banyak difabel yang belum
terdaftar di tingkat desa atau kelurahan. Apalagi jika mengingat karakteristik
penyandang difabilitas di Kabupaten Bantul.
Secara garis besar, karakteristik penyandang disabilitas di
Kabupaten Bantul bisa digambarkan sebagai berikut:
- Hampir 89% tinggal di daerah pedesaan (rural area)
- Berasal dari keluarga yang tingkat social ekonomi dan kesehatan rendah
- Tingkat pendidikan umumnya rendah
- produktifitas sumber daya manusia para difabel relatif rendah karena belum banyak kesempatan pendapatkan pelatihan
- Masih banyak yang menghadapi masalah psikologis. Seperti tidak berani keluar rumah karena malu, tidak percaya diri dan ketakutan
- Masih adanya hambatan social (social and cultural barriers), yaitu diskriminasi di lingkungan keluarga dan masyarakat. Juga adanya hambatan fisik (architectural barriers) yaitu belum tersedianya banyak fasilitas umum yang aksesibel
- Kesulitan mendapatkan akses permodalan
- Kemampuan melakukan pemasaran usaha masih rendah.
Dengan melihat karakteristik para difabel di atas, dapat
dibayangkan betapa saudara-saudara kita ini memiliki banyak sekali persoalan
dalam kehidupan mereka. Dan hal ini berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka
secara mandiri.
Oleh karena itulah, dalam program CIQAL, yang menjadi target
adalah teman-teman difabel di pelosok-pelosok Bantul, yang belum pernah
tersentuh.
(Foto: Sebagian beneficiaries CIQAL yang merupakan peserta pelatihan jahit dan sablon tahun program 2011-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar